Dalam industri modern, pencantuman tanggal kedaluwarsa pada produk adalah hal yang wajib dilakukan. Informasi ini tidak hanya membantu konsumen mengetahui batas aman konsumsi, tetapi juga menjadi standar regulasi yang harus dipatuhi oleh setiap produsen. Untuk memastikan pencetakan tanggal kedaluwarsa jelas dan konsisten, perusahaan biasanya menggunakan mesin khusus.
Dua perangkat yang sering disebut adalah mesin cetak expired date dan mesin coding expired date. Meski terdengar mirip, keduanya memiliki fungsi dan teknologi yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan utama, keunggulan, serta kapan sebaiknya menggunakan masing-masing mesin.
Apa Itu Mesin Cetak Expired Date?
Mesin cetak expired date adalah perangkat sederhana yang dirancang khusus untuk mencetak tanggal produksi atau tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Mesin ini biasanya digunakan oleh usaha kecil hingga menengah yang memiliki volume produksi terbatas.
Cara kerjanya cukup mudah, biasanya berupa metode stamping atau inkjet sederhana yang langsung mencetak tanggal pada permukaan kemasan. Biaya investasinya relatif rendah, sehingga cocok bagi bisnis yang baru berkembang. Namun, kemampuannya terbatas karena hanya fokus pada pencetakan tanggal kedaluwarsa tanpa fitur tambahan.
Mesin jenis ini sering digunakan di industri makanan ringan, minuman dalam kemasan kecil, atau usaha rumahan yang membutuhkan pencetakan praktis dan cepat tanpa kompleksitas tinggi.
Apa Itu Mesin Coding Expired Date?
Berbeda dengan mesin cetak biasa, mesin coding expired date memiliki fungsi yang lebih kompleks. Mesin ini tidak hanya mencetak tanggal kedaluwarsa, tetapi juga dapat mencetak kode produksi, batch number, barcode, hingga informasi tambahan lainnya sesuai kebutuhan industri.
Mesin coding expired date umumnya menggunakan teknologi inkjet, baik Thermal Inkjet Printer (TIJ) maupun Continuous Inkjet Printer (CIJ). Dengan teknologi tersebut, mesin ini mampu mencetak lebih cepat, fleksibel, dan bisa diaplikasikan pada berbagai material seperti plastik, kaca, karton, maupun logam.
Karena kemampuannya lebih luas, mesin ini banyak digunakan oleh pabrik besar dengan volume produksi tinggi. Hasil cetakan lebih konsisten, tajam, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan regulasi internasional.
Perbedaan Utama Keduanya
Meski sama-sama digunakan untuk mencetak tanggal kedaluwarsa, ada sejumlah perbedaan penting antara mesin cetak expired date dan mesin coding expired date.
-
Fungsi & Fleksibilitas
-
Mesin cetak expired date: hanya fokus pada tanggal kedaluwarsa.
-
Mesin coding expired date: mampu mencetak multi-informasi (tanggal, kode produksi, barcode).
-
-
Skala Produksi
-
Mesin cetak expired date: cocok untuk UMKM atau usaha dengan skala kecil hingga menengah.
-
Mesin coding expired date: dirancang untuk pabrik besar dengan kebutuhan produksi massal.
-
-
Teknologi
-
Mesin cetak expired date: metode stamping atau inkjet sederhana.
-
Mesin coding expired date: menggunakan teknologi TIJ atau CIJ yang lebih modern.
-
-
Biaya Investasi
-
Mesin cetak expired date: murah dan terjangkau, tetapi terbatas fungsinya.
-
Mesin coding expired date: lebih mahal, tetapi fleksibel dan efisien dalam jangka panjang.
-
Kelebihan & Kekurangan Masing-Masing Mesin
Setiap mesin tentu memiliki keunggulan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan.
-
Mesin Cetak Expired Date
-
✅ Murah dan mudah digunakan.
-
✅ Cocok untuk produksi kecil.
-
❌ Terbatas hanya pada tanggal, tidak fleksibel.
-
❌ Kurang cocok untuk pabrik besar dengan standar tinggi.
-
-
Mesin Coding Expired Date
-
✅ Multifungsi: bisa cetak tanggal, kode batch, hingga barcode.
-
✅ Kecepatan tinggi dan konsisten.
-
✅ Cocok untuk berbagai jenis material kemasan.
-
❌ Harga lebih mahal.
-
❌ Perawatan lebih kompleks dibanding mesin sederhana.
-
Kapan Sebaiknya Menggunakan Masing-Masing Mesin?
Pemilihan mesin sangat bergantung pada kebutuhan produksi dan skala bisnis. Jika Anda menjalankan usaha kecil dengan produksi terbatas, mesin cetak expired date sudah cukup memadai. Investasinya lebih rendah dan penggunaannya mudah.
Namun, jika perusahaan Anda beroperasi di skala besar dengan ribuan produk per jam, maka mesin coding expired date adalah pilihan tepat. Selain bisa mencetak lebih cepat, mesin ini juga membantu memenuhi standar regulasi internasional dan memberikan informasi tambahan yang dibutuhkan konsumen maupun distributor.
Pertimbangan lain adalah jenis kemasan. Untuk produk sederhana dalam plastik atau karton datar, mesin cetak expired date mungkin sudah cukup. Tetapi untuk kemasan botol, kaleng, atau permukaan melengkung, mesin coding expired date jauh lebih efektif.
Kesimpulan
Baik mesin cetak expired date maupun mesin coding expired date memiliki fungsi penting dalam memastikan produk yang beredar memenuhi standar kualitas dan regulasi. Mesin cetak expired date cocok untuk usaha kecil dengan kebutuhan sederhana, sedangkan mesin coding expired date lebih ideal untuk industri besar dengan standar tinggi.
Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat memilih mesin yang sesuai kebutuhan, budget, dan rencana pertumbuhan bisnis. Pada akhirnya, pencetakan tanggal kedaluwarsa bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga strategi menjaga kepercayaan konsumen dan memperkuat daya saing produk.
👉 Untuk mengetahui lebih detail, Anda bisa membaca artikel tentang Mesin Expired Date dan Mesin Coding Expired Date.